(OoC : Timelinenya beberapa jam--nyaris tengah malam--selesai seleksi.)
Sigh.
Influenza akut.
Tidak tahu dimana obatnya? Kau benar-benar bodoh, Rara.
Gadis itu menarik scarf ungunya dari gantungan jubah miliknya yang tua. Entah telah berapa tahun berdiri di sana. Melilitkan scarfnya, dan keluar dari kamarnya yang sangat-antik-sekali itu sekaligus meninggalkan dua peliharaannya itu. Argh, biarlah, yang penting sekarang temukan obat influenza. Ah, yang ia ingat ia memasukkannya kedalam tas. Tapi tas yang mana? Ah, dasar bodoh.
" Fluffy, Brownie, aku harus keluar dulu sekarang. Yeah, aku tahu ini hari pertama kita disini, namun ini benar-benar emergency, okay? Kalau aku tersesat, masa bodohlah. Kucing dan anjing manis~." katanya sambil mengelus kepala dan punggung kucing dan anjing kesayangannya itu.
" Bye!" BRAK! Pintu ditutup. Nah, sekarang tujuanmu mau kemana, Rara? Diam? Terjongkok di depan kamar sendiri? No, no, no. Jangan melakukan tindakan bodoh lagi. Gadis itu melangkahkan kakinya. Terus melangkah tanpa arah sambil memikirkan
dia.
Dia yang selalu mengisi pikirannya,
dia yang selalu membayanginya, dan
dia yang selalu hadir di setiap mimpinya. Okay, ia tahu bahwa
dia berada lantai yang sama seperti dirinya ini, juga punya asrama di bawah sini juga-- AH, kenapa jadi membicarakannya? Ohmy, sebenarnya ada apa ini, huh? Lama-lama menyebalkan.
Sigh.
Uhuk.
Hatchi!
Ah, kambuh lagi. Berisik sekali. Sambil menutup mulutnya dengan scarf, gadis itu tetap melangkahkan kakinya tanpa arah. Dia benar-benar tak tahu arah, maklum saja, dia baru pertama kali hidup, berdiri, melangkah, dan bernafas didalam sini. Singkat kata, dia baru anak kelas satu yang baru saja diseleksi masuk asrama. Dan asramanya, kau tahu, Hufflepuff. Terus melangkah, dan akhirnya berhenti disebuah ruangan. Ruangan apa ini? Rara sama-sekali tak tahu. Pintunya tak tertutup rapat. Bagus! Ia bisa mengintip walaupun sedikit kedalam sana. Siapa tahu didalam sana ada obat--uhuk--influenza. Ia melongokkan kepalanya dan terlihatlah sebuah pemandangan menghangatkan. Ah, apalagi disana ada, ah, percaya padaku, kebiasaan buruknya-- bisa dibilang norak jika melihat binatang apalagi selucu ini akan segera muncul.
" KYAAA~ Kneazle-nya lucuu~, UPS." Setelah berteriak seperti itu, ia menutup mulutnya. Aduh, benar-benar gadis bodoh. Apa yang harus ia lakukan? Kabur atau, ah, jangan kabur, Rara. Kau bahkan belum menemukan obat itu bukan? Cepat bilang apa tujuanmu kesini, gadis bodoh.
" Ah, uhm, maaf sekali, aku, ehem, mengganggu, apakah disini tersedia, UHUK, obat, umm, influenza?" Tanyanya dengan gugup. Ah, disana bukankah prefek Rose atau ehem Orchid? Ah, memalukan kau, Rara.
Heyyaaa semuaa~~
Mari kita introduction terlebih dahulu. Nama saya Lady Louisa Declarra Crystalitha Johnson, lady of bla-bla-bla. Panggil saja saya Rara kalo mau gampang :3. Jangan pernah panggil saya Clarra kalau tidak mau dimusuhi >3. Saya seorang murid Hogwarts yang sebentar lagi naik kelas dua~ :) Hufflepuff.
Disini saya akan post
semua kisah-kisah menarik saya, mulai yang stupidnya bukan main, sampai ro-man-tis. Haha. Senaaang sekali bisa bersekolah di Hogwarts, bertemu banyak teman, dunia baru, dan cinta. Intinya, saya betaaah sekali disini. Walaupun terkadang saya kangen sama Mama, Papa, Hell, dan Josh. Namun, semuanya bisa tertutupi karena kebahagiaan saya disana. Tidak terlalu kesepian, karena ada Char disana. Char adalah Charlie Johan. Dia adalah adik sepupu saya yang umurnya lebih tua dari saya. Hahaha. Aneh bukan? Tapi dia baik. Saya agak risih malah kalau ada perempuan-perempuan kecentilan yang menggodanya, padahal Char sudah berusaha galak lho! Hihi. Char sangat perhatian pada saya, karena dia anak tunggal. Ditambah sering dititip-titipkan dirumah saya karena kedua orang tuanya sibuk bekerja. Kedua orang tuanya adalah penyihir yang bekerja disebuah perusahaan Muggle terbesar di dunia. Pantas saja jika mereka berdua sangat sibuk dengan pekerjaannya. Namun Char terlihat sangat kesepian. Kami berdua sering saling berkeluh kesah atas hidup masing-masing. Bahkan dia tahu lho perasaan saya kepada seseorang. Hehe. Dia marah-marah waktu di event Valentine kemarin saya tidak jadi memberikan coklat-coklat itu kepadanya. Jelas saja ia marah, saya membuatnya tengah malam dengan jari hampir terpotong, eh malah dibuang ke Danau. Biarlah. Saya ikhlas kok--HEI!--kok jadi ngomongin ini sih-,- mari kita lanjutkan. Ibu saya seorang penyihir, awalnya bekerja di Ministry of Magic, namun ia berhenti bekerja karena suatu alasan. Sekarang ia menjadi ibu rumah tangga (tak) biasa, disambi dengan menjadi seorang super model. Ibu saya cantik sekali. Tidak seperti saya-,- haha. Kakek dan nenek saya dari Ibu alumni Slytherin, jadi sedikit banyak darah mereka mengalir di tubuh saya. Saya memang penyabar, namun kalau sekali saja meraa kesal, apapun bisa dihancurkan oleh tangan saya, hebat kan? Saya belajar karate. Hahaha. Sudah sabuk hitam. Hehe. Tapi saya menutupi semua itu agar semua tidak takut berteman dengan saya. Hehehe.
Sudah yaa~~ kapan-kapan Rara akan cerita lagi :3 daaah X3
Kenali saya lebih jauh
disini. Glad to know yoou~~