Bagaimana hari ini?
Mendung, sayangku.
Gadis manis berambut ikal—pirang menjurus putih itu melangkah bebas. Menapaki halaman Hogwarts yang luas—Senyum selalu terpahat diwajahnya tatkala siswa-siswi berlain asrama bergantian menyapanya. Iyalah—sejak kapan Rara yang sebaik hati tidak sombong rajin menabung ini—kekurangan teman. Hahaha. Jangan bercanda, sayang. Kupu-kupu masih dengan santainya berterbangan ria bebas—dengan teman-temannya, tentu—seakan mengejek gadis berusia dua belas tahun yang—saat ini sih—tak punya teman. Okay. Langit mulai berpendar keabuan—menistakan sejuta tanda tanya dikepala gadis ini.
Dia mana?
Gadis kecil yang—tentu saja—belum puber ini—rindu padanya.
Masih memeluk Fluffy—makin erat. Bulu-bulu putihnya menghangatkan—sangat. Oh iya—hari ini makin dingin lho. Jadi wajar saja kalau Rara bergetar seperti ini. Aih, tahu begini ngapain keluar asrama coba? Oh the Lord. Mode bego Rara kepencet lagi, saudara-saudara sebangsa dan setanah Hogwarts. Olalala~ Rara 'kan mau mengajak Fluffy jalan-jalan, dia bosan loh dibawah tanah terus seharian. Sama seperti pemiliknya—persis. Ehh—tenang saja, Rara hanya sayang lho sama dia, jangan mikir yang aneh-aneh dulu dong. Rara masih kecil, lagipula.
Belum waktunya memikirkan begitu-begituan.
Iya kan? Iya dong.
Rintik-rintik hujan sedikit demi sedikit menetes, menaburkan titik-titik indahnya. Tak terlalu deras—memang—namun tetap memperindah pemandangan. Setidaknya—bisa lebih menghangatkan hatinya—dibanding tadi. Setidaknya—membuatnya tidak terlalu memikirkan dia. Tak lebih. Jangankan hari ini mendung—tak mendungpun, hatinya sudah distimulasi oleh petir-petir yang menggelegar disetiap sudut hatinya. Mau bilang Rara lebay? Terserah.
Dia tak perduli apapun lagi—sekarang.
Yang ia mau hanya—dia. Tak lebih. Rara tak maruk, kalau mau tahu.
Mengelus bulu-bulu halus nan lebat kucingnya—sambil tengok ke kanan dan kekiri seperti orang bodoh. Hey-hey. Sejak kapan Rara pintar, hah? Tak pernah, sayang. Yang pertama kali ditangkap oleh orb coklat kacanya adalah—sesosok anak laki-laki yang sedang duduk berjongkok didekat semak-semak. Wew. Gadis itu menyipitkan matanya. Aw-aw. Sedang apa dia disana? Ah—itu dia. Si anak laki-laki berpiercing yang pernah main tarik-tarikan pena bulu ungu Rara itu kan? Hahaha. Datengin aja. Siapa tahu bisa main lagi kaya kemarin. Ufufufu.
" Hey-hey hello-hello selamat sore, mister Switzer—KYAA~ KELINCINYA LUCUUU~"
Sudah mengerti 'kan maksudnya? Bagus.